CERITA PENGALAMAN MENGIKUTI BIMTEK PEMENUHAN GURU PEMBIMBING KHUSUS ANGKATAN 4 PENDIDIKAN MENENGAH & PENDIDIKAN KHUSUS TAHUN 2020
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Hai sahabat bloggers... kali ini saya ingin bercerita tentang pengalaman saya mengikuti kegiatan bimtek pemenuhan guru pembimbing khusus (GPK) yang diselenggarakan oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Tahun 2020, yang diikuti oleh 5.000 peserta dari seluruh Indonesia dan dibagi menjadi 5 angkatan. Nah, kebetulan saya mendapat kesempatan di angkatan 4. Kegiatan ini dibagi menjadi 2 tahap. Tahap 1 Pemahaman Materi secara daring dan Tahap 2 Penguasaan Materi secara luring. Peserta akan mendapatkan sertifikat jika berhasil menyelesaikan 2 tahap ini. Semangaaaat.... !!!
Syarat mengikuti kegiatan ini, yaitu peserta harus mempunyai akun di SIMPKB karena kegiatannya nanti akan menggunakan LMS yang terpaut dengan SIMPKB kita. Selain itu, calon peserta juga tidak pernah mengikuti kegiatan pelatihan GPK sebelumnya. Saat mendaftar kegiatan ini, sebenarnya saya tidak terlalu berharap dapat terjaring, karena peminatnya sudah pasti banyak, dan seperti biasa, pada pendaftaran-pendaftaran bimtek sebelumnya yang diadakan oleh lembaga pelatihan lain, saya jarang mendapat kesempatan karena selalu terlambat registrasi, biasanya kuota sudah penuh. Hhee... bukan salah lembaganya tapi salah saya sendiri, kenapa terlambat dapat informasi.
Baik sahabat bloggers... kita lanjutkan ceritanya. Saat saya mendaftar kegiatan ini, sekitar bulan Juli saya masih bertugas di kota Makassar, tepatnya di SD Negeri Unggulan Mongisidi 1, namun saat pelaksanaan kegiatan ini, tanggal 5 - 14 Oktober 2020 saya sudah bertugas di SD Negeri 8 Masohi Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku. Berdasarkan surat tugas dari Bupati maluku Tengah, saat ini, saya sedang tugas titipan kerja mengikuti suami yang bertugas di Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, sejak tanggal 19 September 2020.
SD Negeri Unggulan Mongisidi 1 termasuk salah satu sekolah inklusif yang ada di kota Makassar, yang mempunyai 10 orang peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) dan tersebar dari kelas I hingga kelas VI, dengan jenis hambatan yang berbeda-beda. Setiap PDBK di SDN Unggulan Mongisidi 1 didampingi oleh satu orang GPK, dan tetap belajar bersama peserta didik lainnya di kelas reguler, walaupun terkadang juga PDBK tersebut belajar di kelas khusus yang dibimbing oleh GPKnya.
Sahabat bloggers... seminggu sebelum jadwal kegiatan bimtek, admin kelas 4.24.A telah mengundang peserta bergabung ke dalam WAG. Saat itu, grup masih sepi, bahkan ada yang bertanya "ini grup apa ya? kenapa saya dimasukkan". Lain lagi ceritanya dengan saya, yang sempat salah posting undangan KKG daring ke grup ini (karena banyaknya grup, akhirnya gagal fokus, hhee...). Lucunya malah ada yang menanggapi "bolehkah saya mengikuti kegiatan ini?" Hadeeh... dengan tidak enak hati, saya harus menyampaikan bahwa undangan ini, khusus untuk guru-guru yang tergabung dalam anggota KKG Gugus IV Kecamatan Makassar Kota Makassar, dan segera meminta maaf telah salah mengirim undangan.
Tanggal 28 September 2020 saya harus ke Makassar mengikuti kegiatan pembekalan calon pendamping guru penggerak yang diadakan secara luring di hotel Gammara Makassar. Kegiatan ini berlangsung sampai tanggal 1 Oktober 2020. Namun, karena ada keperluan lain di sekolah saya di Makassar, akhirnya saya pun memutuskan untuk menambah waktu beberapa hari di kota Makassar dengan tetap memperhatikan surat izin keluar daerah dan surat keterangan hasil rapid test saya. Karena, selain saya bertugas di SD Negeri 8 Masohi, saat ini, saya juga masih tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh secara daring dan menjadi wali kelas IIIB di SDN Unggulan Mongisidi 1, dan di kelas saya terdapat satu PDBK jenis autis.
Sesampainya di Makassar, saya mendapat kabar dari teman bahwa pekan depan akan dilakukan kegiatan tes untuk peserta pendidikan calon kepala sekolah di kota Makassar. Berita ini membuat saya galau sahabat bloggers... karena saya sudah menjadwalkan untuk kembali ke Maluku tanggal 4 Oktober, agar esok harinya di tanggal 5 Oktober, saya dapat mengikuti kegiatan bimtek ini sesuai jadwal dengan tenang. Kegalauan saya bertambah pula, karena begitu registrasi ke panitia pembekalan calon pendamping guru penggerak di Makassar, mereka juga meminta tiket pulang, yang belum saya beli, karena belum memutuskan tanggal kepulangan yang tepat. Namun, syukurlah, panitia memberikan saya toleransi waktu hingga dua hari untuk menyerahkan tiket kepulangan saya.
Dua hari kemudian, setelah melalui beberapa pertimbangan, saya pun memutuskan untuk membeli tiket Makassar-Ambon di tanggal 4 Oktober. Di hari yang sama, saya mendapatkan undangan untuk mengikuti kegiatan penyamaan persepsi dosen dan guru pamong Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan untuk Guru PAUD di Universitas Negeri Makassar. Segera saya meluncur pada jam istirahat, dan melaporkan tentang keberadaan saya sekarang. Syukurlah, kegiatan ini dilaksanakan secara daring, artinya saya masih bisa bertugas. Namun, masih ada juga yang buat saya galau, karena untuk tanggal penugasan saya masih belum jelas. Bisa jadi waktunya nanti bersamaan. Tapi saya sudah menyatakan sangat siap untuk bertugas!
Foto surat tugas sebagai Guru Pamong PPG Dalam Jabatan Guru PAUD UNM
Sahabat bloggers... tepat hari Minggu, tanggal 4 Oktober 2020, pukul 03.00 WITA dini hari, saya menuju bandara dengan mata yang masih ngantuk, dikarenakan semalam masih mengajak keponakan saya jalan-jalan, menerima tamu (orangtua siswa) dan beres-beres barang bawaan. Namun, bagaimanapun saya harus mempersiapkan fisik dan mental saya, karena perjalanan saya hari ini cukup lama dan melalui tiga moda transportasi, darat, laut dan udara. Dari Makassar, penerbangan saya pukul 05.35 WITA dan tiba di Ambon pukul 09.15 WIT. Selanjutnya saya akan melajutkan perjalanan darat menuju Pelabuhan Tulehu, yang ditempuh sekitar 1 jam lebih. Setelah itu, perjalanan akan dilanjutkan dengan menggunakan kapal fery menuju kota Masohi di pulau Seram, sekitar 5 jam jika cuaca baik, dan jika sedang hujan, maka perjalanan dapat lebih dari 5 jam. Jadi diperkirakan saya akan sampai di rumah sekitar pukul 20.00 WIT.
Dalam perjalanan dari Bandara Pattimura menuju Pelabuhan Tulehu, saya baru ingat, jika hari ini ada jadwal vicon yang telah disampaikan admin kelas bimtek GPK sehari sebelumnya. Sesampainya di Pelabuhan Tulehu, saya segera mencari warung untuk mengisi perut yang sudah keroncongan sejak tadi, dan mengikuti kegiatan vicon ini. Dan Alhamdulillah, perangkat ipad saya sedang bersahabat, dayanya masih bisa saya gunakan untuk mengikuti vicon hingga selesai. Di sini, saya mempunyai cerita lucu. Karena saya lupa membawa headset, akhirnya suara dari ipad saya terdengar jelas. Beberapa warga setempat yang ada di warung itu, memperhatikan saya saat vicon, dan lalu lalang di belakang saya sambil mengintip tampilan layar ipad saya, hhee... mungkin mereka ingin ikut vicon juga. Lain lagi dengan pemilik warung sebelah yang memutar musik yang cukup keras, jadinya saat giliran saya memperkenalkan diri, suara musiknya pun terdengar. Jadi ada backsoundnya gitu, hheee... Segera admin meminta penjelasan dan meminta saya untuk mute speaker. Adminnya juga sedikit tegas, memperingatkan kami para peserta, untuk mencari suasana tenang dan sendiri saat webmeeting nanti, hhee... siap pak admin!
Sahabat bloggers... Tanggal 5 - 14 Oktober 2020, kegiatan bimtek pemenuhan GPK yang saya ikuti berjalan lancar, dan alhamdulillah untuk materi-materinya sangat sesuai dengan kebutuhan GPK. Menu pada LMS juga diatur dengan baik, di setiap akhir materi, peserta diminta mengerjakan tes formatif sebanyak 5 nomor untuk mengetahui pemahaman peserta terhadap materi. Menurut saya ini bagus, karena saya pribadi, dapat mengukur secara langsung pemahaman saya terkait materi yang sudah saya dipelajari. Selain itu, pola pembelajarannya pun sangat fleksibel. Baru kali ini saya mengikuti kegiatan bimtek daring yang berbeda dari biasanya, yang meminta peserta untuk stay di depan laptop dari pagi hingga malam hari, mulai dari mengikuti webmeeting, diskusi dan simulasi di LMS, serta mengerjakan tugas-tugasnya yang cukup banyak. Namun, pada bimtek kali ini, LMS nya terbuka 24 jam non stop.
Sahabat bloggers... masih ingat undangan pertemuan saya di Universitas Negeri Makassar? Nah, saat saya mengikuti bimtek pemenuhan GPK ini, saya dua kali mendapat tugas menjadi guru pamong PPG Dalam Jabatan bagi Guru PAUD. Kegiatannya juga dilaksanakan melalui LMS di SIMPKB, bedanya, disini saya harus memberikan materi dan memfasilitasi mahasiswa PPG untuk berdiskusi di webmeeting dan LMS. Selain itu, saya juga harus memantau keaktifan mahasiswa di LMS. Tapi, syukur alhamdulillah, saya dapat mengatur waktu dengan baik, sehingga seluruh kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Semua dikarenakan niat ibadah untuk mencari ilmu dan berbagi ilmu.
Foto pemenuhan kegiatan dan tagihan peserta bimtek pemenuhan GPK
Baik sahabat bloggers... cukup sekian dulu cerita tentang pengalaman saya mengikuti bimtek pemenuhan GPK kali ini. Saya mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena sudah diberi kesehatan dalam menjalankan aktivitas saya sehari-hari. Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus telah memberikan saya kesempatan sebagai peserta dalam kegiatan ini, dan terima kasih juga kepada instruktur, narasumber, admin kelas, serta teman-teman peserta. Semoga kita masih diberi kesempatan untuk bertatap muka pada bimtek Tahap 2 selanjutnya. Semoga bermanfaat. Terima kasih. Wassalam.
Komentar
Posting Komentar