THE POWER OF IBU KANJENG

BELAJAR  MENULIS BERSAMA OM JAY

#Episode 5


Assaalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

"Kanjeng" Mendengar sebutan ini, saya langsung teringat pada sosok "Kanjeng Mami" di serial komedi "Awas Ada Sule",  yang pernah tayang di salah satu stasiun televisi swasta tanah air. Apakah sosok Ibu Kanjeng yang malam ini akan mengisi kuliah Belajar Menulis bersama Om Jay sama seperti sosok Kanjeng Mami yang ada di pikiran saya? Sosok yang berwibawa dan memiliki power sehingga dihormati oleh seisi penghuni rumah. Ibu Kanjeng sudah beberapa kali menjadi moderator di pertemuan sebelumnya, beliau terdengar seperti sosok perempuan yang memiliki banyak sekali pengalaman hidup, dan pantas untuk kita ikuti jejaknya. Saya jadi tambah penasaran ingin segera mendengarkan sharing ilmu Ibu Kanjeng malam ini. 


Ibu Kanjeng memiliki nama lengkap Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. Beliau lahir dan besar di Jakarta, tanggal 8 April tahun 1961. Setelah lulus SMA, beliau melanjutkan kuliah di Universitas Negeri Semarang, dan setelah lulus kuliah, beliau kembali ke Jakarta menjadi seorang guru. Tahun 1990, beliau hijrah ke kota Solo mengikuti suami hingga saat ini. Karir menulis Ibu Kanjeng dimulai di usianya yang tergolong tidak muda lagi. Beliau melanjutkan kuliah S2, dan di tahun 2010, 2 bukunya berhasil diterbitkan, buku "SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK'" dan buku antologi " Diary Ketika Buah Hati Sakit". Setelah itu ada banyak lagi buku-bukunya yang berhasil diterbitkan, baik buku solo maupun karya bersama.

Malam ini, Ibu Kanjeng memberikan beberapa tips untuk menulis. Beliau menjelaskan langkah-langkah menjadi seorang penulis, diantaranya yaitu banyak membaca, mencoba menulis di komputer, buku harian, ataupun di media sosial, dan mengirimkan tulisan ke media cetak atau  ke penerbit buku, serta jangan berhenti menulis walaupun buku kita ditolak oleh penerbit..

Selain itu, Ibu Kanjeng juga berbagi tips agar kita bisa disiplin menulis. Yang pertama, kita harus membuat kerangka tulisan (outline). Lalu membuat target waktu menulis. Kita juga harus fokus menyelesaikan tulisan. Ada reward dan punishment juga. Dan yang tidak kalah penting, buatlah judul yang menarik yang sesuai dengan tema tulisan, mudah diingat, dan membuat orang penasaran untuk membaca isisnya. Tulis apa yang bisa ditulis. Mencari referensi dari berbagai media dan kita juga bisa menggunakan cara ATM (amati, tiru, modifikasi).

Setelah tulisan kita selesai, kita dapat mengirimkan naskah tulisan ke penerbit. Hal yang harus diperhatikan saat hendak mengirim naskah ke penerbit, menurut Ibu Kanjeng, yaitu, siapkan naskah yang rapi, pilih penerbit yang sesuai dengan jenis naskah yang sudah kita tulis, perhatikan tata cara pengiriman dan ketentuan mengirim naskah ke penerbit., kirim naskah beserta sinopsis dan biodata penulis, dan jika perlu kirim juga proposal untuk meyakinkan penerbit.

Nah, malam ini, Ibu Kanjeng benar-benar memperlihatkan powernya. Berbagai tips telah beliau shared ke peserta. Peserta dengan antusias menyambut materi yang disampaikan oleh Ibu Kanjeng dengan berbagai pertanyaan. Pantaslah beliau menjadi inspirator dan motivator di berbagai komunitas. Ada satu hal yang dapat saya petik dari cerita Ibu Kanjeng, bahwa kesuksesan seseorang tidak lepas dari dukungan keluarga tercinta. Semoga, kedepannya akan ada banyak lagi Ibu Kanjeng-Ibu Kanjeng yang lain, yang mampu berkarya, inspiratif dan senang berbagi ilmu dengan orang lain. Terima kasih. Wassalam.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERITA PENGALAMAN MENGIKUTI BIMTEK PEMENUHAN GURU PEMBIMBING KHUSUS ANGKATAN 4 PENDIDIKAN MENENGAH & PENDIDIKAN KHUSUS TAHUN 2020

MOTIVASI MENULIS DARI SANG WARTAWAN BANGKOTAN