MOTIVASI MENULIS DARI SANG WARTAWAN BANGKOTAN

 BELAJAR MENULIS BERSAMA OM JAY

#Episode 18

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Hai Sahabat bloggers ... 
Senang sekali rasanya malam ini, dapat ilmu menulis langsung dari seorang wartawan senior asal Sulawesi Selatan. Bapak Nur Aliem Halvaima, S.H, M.H. yang akrab disapa bang Nur. Beliau adalah anak Bugis-Makassar yang sukses dalam dunia tulis-menulis. Hobi menulisnya dimulai sejak SD, yang diawali dari kesukaannya membaca. Segudang prestasi menulis telah diraihnya sejak kecil. Tak heran jika dalam perjalanan karir beliau pernah menjadi redaktur salah satu koran ternama di Jakarta, dan redaktur media online sampai saat ini. Pada kesempatan ini, bang Nur akan menceritakan pengalamannya dan berbagi tips dan trik seputar dunia menulis yang sukses beliau geluti hingga saat ini.

Hobi Menulis Dimulai dari Lingkungan Keluarga
Bang Nur terlahir di keluarga yang menggeluti dunia pendidikan. Ayahnya bekerja sebagai pegawai di kantor Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maros Sulawesi Selatan, yang bertanggung jawab mendistribusikan buku pelajaran dan buku bacaan ke sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Maros. Buku Inpres, buku pelajaran sekolah, buku penunjang, buku kumpulan cerita atau dongeng, dan majalah anak-anak adalah berbagai jenis buku yang akrab dengan beliau sejak kecil. Dari sinilah beliau mulai suka membaca, dan akhirnya belajar menulis.

Seputar Dunia Wartawan Bang Nur
Profesi wartawan bang Nur dimulai sejak beliau masih kuliah sarjana muda di IAIN Alauddin Makassar. Kemudian berlanjut menjadi koresponden Harian Terbit di Sulawesi Selatan. Tahun 1984 beliau hijrah ke Jakarta melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan bergabung menjadi reporter salah satu koran ternama di Jakarta, hingga menjadi redaktur. Bang Nur juga menyelesaikan studi hukum di Universitas Islam Jakarta, yang mengantarkannya pula berprofesi sebagai seorang pengacara. 

Berdasarkan sepak terjangya dalam dunia wartawan, saat ini bang Nur sebagai pemegang kartu wartawan Utama dari Dewan Pers PWI Pusat. Sebagai wartawan media cetak, bang Nur menulis berita, peristiwa, laporan, dan reportase. Menurut beliau, ada perbedaan pola penulisan setiap jenis tulisan, baik itu berita di koran/media, artikel di media, dan penulisan karya ilmiah, makalah, skripsi, tesis maupun disertasi. Pada media terdapat format atau standar baku yang sudah ditetapkan. Misalnya untuk tulisan sebagai berita, penulis tidak boleh menambahkan opininya terkait berita yang ditulisnya. Untuk opini sendiri, pada media sudah disediakan tempat khusus yaitu pada rubrik opini dan artikel. Nah, pada rubrik opini dan artikel ini, boleh diisi oleh pembaca, sesuai tulisannya sendiri, dan biasanya media akan memberikan honorarium kepada si penulis jika tulisannya berhasil dimuat atau terbit. Bang Nur juga menambahkan, bagi penulis yang ahli atau pakar dalam salah satu bidang ilmu, biasanya bisa menjadi penulis tetap yang akan mendapat honor yang juga lumayan dari media. Besarnya honor menulis tergantung dari besarnya standar honor yang ditentukan oleh media. Semakin besar medianya, maka semakin besar pula standar honor yang ditentukan. 

Lebih lanjut, bang Nur menceritakan tentang datangnya era digital saat ini, yang memaksa media cetak dan semacamnya, menjadi tidak produktif untuk selamanya, dan akhirnya ditutup. Beberapa wartawan akhirnya beralih sebagai penulis di media online termasuk beliau yang masih sangat eksis hingga saat ini. Menurut bang Nur, datangnya dunia digital membawa kelebihan dan kekurangan, di satu sisi mengurangi pasar media cetak, namun, di sisi lain, membuka peluang baru sebagai citizen jurnalism. Kelebihan lainnya, media online pun makin banyak pilihan dan semakin mudah untuk diakses. Jika zaman dulu, untuk membaca berita, pembaca harus ke lapak kaki lima, ke lampu merah, ke pengecer, atau ke agen untuk mendapatkan koran atau majalah, namun, untuk saat ini, pembaca cukup membuka gadget atau handphone di tangannya, maka informasi sudah terbentang luas di dalam genggamannya, siap untuk dieksplore oleh si pembaca.

Untuk Mahir Menulis Harus Banyak Membaca
Kebiasaan membaca yang dilakukan oleh bang Nur, mengantarkannya untuk belajar menulis. Menurut beliau dengan banyak membaca, maka seseorang dapat memperkaya perbendaharaan kata, mempelajari ejaan, menambah wawasan misalnya format penulisan, bagaimana menyusun paragraf, dan lain-lain. Dan yang tidak kalah penting, yaitu dengan membaca tulisan orang lain, kita belajar style/gaya penulisan orang, dari situ kita dapat meniru dan pada akhirnya akan muncul gaya khas tulisan kita sendiri. Jadi, untuk mahir menulis, harus banyak membaca, minimal membaca tulisan kita sendiri.

Buku-buku Karya Bang Nur
Di bangku SD, bang Nur mulai berani menulis dan mengirim tulisannya ke media/koran yang ada di kota Makassar. Tulisannya masih seputar dunianya yaitu dunia anak-anak yang suka membaca puisi dan cerita anak. Bang Nur, bercerita akan kebanggaannya ketika pertama kali mendapat honor karena tulisannya dimuat di koran. Selanjutnya, bang Nur mulai mengirim tulisan pada kegiatan lomba menulis untuk mewakili sekolahnya. Salah satu tulisan bang Nur yang berkesan menurut beliau, yaitu saat  mengikuti kegiatan praktik mengajar sebagai syarat untuk mengikuti ujian akhir sekolah Pendidikan Guru Agama. Disini beliau menulis pengalaman mengajar siswa yang postur tubuhnya lebih besar dari gurunya. Tulisan tersebut dikirim dan diikutkan lomba. Tulisan bang Nur akhirnya, mendapat juara harapan 1, dan beliau pun merasa sangat bangga, karena saingan lomba menulisnya merupakan penulis-penulis yang terkenal di zamannya.

Semangat menulis bang Nur berlanjut terus, saat masih kuliah di IAIN Alauddin Makassar, beliau sudah menjadi wartawan salah satu media di Makasaar, dan menjadi pengelola koran kampus. Beliau kerap mengirim tulisan, opini, feature, laporan bersambung, dan cerpen di berbagai media cetak. Hingga akhirnya, beliau pensiun dini dari media cetak tempatnya bekerja di Jakarta. Namun, hobi menulisnya tidak berhenti sampai disitu. Saat ini beliau fokus menulis blog, dan beberapa media sosial. Beliau juga masih kerap mengikuti lomba menulis dan menjadi pemenang.  Dari sekian banyak tulisan-tulisan beliau, akhirnya dikumpulkan menjadi buku dan berhasil diterbitkan. 




Beberapa Tips Menulis dari Bang Nur
  1. Untuk mahir menulis harus banyak membaca.
  2. Menulis dengan kunci 3D (dialami, disukai dan dikuasai)
  3. Rajin membaca, menonton, mendengar radio untuk memperkaya wawasan dan ide.
  4. Peka dengan lingkunga sekitar.
  5. Terus belajar atau membaca tulisan orang.
  6. Terus latihan menulis di media sosial.
  7. Terus ikut lomba menulis sebagai uji coba kualitas tulisan kita.

Baik sahabat bloggers....
Demikianlah sedikit cerita saya tentang motivasi menulis dari seorang wartawan senior (wartawan bangkotan menurut beliau). Semoga dapat menambah wawasan dan semangat kita untuk mulai dan terus menulis. 

Di akhir pertemuannya, bang Nur menutup dengan kalimat: 

"Menulis itu harus dimulai, namanya juga menulis, ya, harus ditulis sekarang juga. Jangan biarkan mengendap di kepala. Kepala sudah penuh oleh beban pikiran dan beban hidup"

Semoga bermanfaat!
Terima kasih.
Wassalam.





Komentar

  1. terima kasih bang nur atas motivasi menulisnya yg luar biasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Omjay (Wijaya Kusumah). Saya sangat mengapresiasi pelatihan belajar menulis bagi guru yang digagas Omjay...

      Hapus
    2. Trima kasih om Jay dan bang Nur, sudah memotivasi sy kembali untuk melanjutkan resume yg bnyk tertinggal...

      Hapus
  2. Ikut berkomentar.

    Isinya sudah lengkap dan bagus. Hanya, paragraf masih terlalu panjang. Bisa dipecah, atau dijadikan beberapa paragraf.

    Tapi, kalau gaya menulis Ibu begitu, ya, silakan saja.

    BalasHapus
  3. Saya sependapat dengan Bung Rizky Kurnia Rahman. Alinea atau paragraf bisa diperpendek atau dipecah untuk memberi napas bagi pembaca. Seperti pada paragraf akhir, yang sudah pendek-pendek.

    Semangat terus ya Bu...
    Ditunggu tulisan berikutnya...salam

    BalasHapus
  4. Mantap sekali resumenya apalg kalau sudah diedit , semangat terus yuk..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERITA PENGALAMAN MENGIKUTI BIMTEK PEMENUHAN GURU PEMBIMBING KHUSUS ANGKATAN 4 PENDIDIKAN MENENGAH & PENDIDIKAN KHUSUS TAHUN 2020